navigasi

Wednesday, June 20, 2012

Manusia Sebagai Makhluk Berbudaya


BAB I
PENDAHULUAN


  1. Latar Belakang Masalah

Manusia adalah makhluk yang paling sempurna yang telah diciptakan Tuhan di muka bumi ini karena manusia memiliki akal pikiran yang dapat berkembang. Hal inilah yang menjadi kelebihan manusia dibandingkan makhluk -  makhluk lain yang diciptakan Tuhan di muka bumi. Tapi apakah kita sebagai manusia benar – benar mengetahui arti dari diri kita sendiri? Apakah kita juga mengetahui kaitan antara manusia dengan budaya ? Manusia dalam Al Quran disebutkan sebagai khalifah atau pemimpin di muka bumi ini. Tahukah kita mengapa manusia yang dipilih untuk menjadi pemimpin di muka bumi ini?

Makalah ini akan menjawab sebagian pertanyaan tersebut. Karena sebagai manusia kita harus mengetahui apa tugas manusia di muka bumi ini sehingga kita dapat mengambil bagian untuk membawa bumi ini menuju kearah yang lebih baik.

  1. Rumusan Masalah

1.      Apakah yang dimaksud dengan Manusia sebagai Makhluk Berbudaya?
2.      Apakah kaitan antara Manusia dengan Kebudayaan ?
3.      Apakah perwujudan kebudayaan dalam kehidupan manusia?





BAB II
PEMBAHASAN


  1. Pengertian Manusia Sebagai Makhluk Berbudaya

Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain). Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu.
Budaya atau kebudayaan dalam Bahasa Belanda di istilahkan dengan kata culturur. Dalam bahasa Inggris culture. Sedangkan dalam bahasa Latin dari kata colera.      Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.

Berikut ini adalah beberapa pengertian budaya berdasarkan para ahli:
E.B. Taylor: 1871 berpendapat bahwa budaya adalah: Suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, kesusilaan, hukum, adat istiadat, serta kesanggupan dan kebiasaan lainnya yang dipelajari manusia sebagai anggota masyarakat.
Koentjaraningrat: 1979 yang mengartikan budaya dengan: Keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.
Kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
 Manusia sebagai Makhluk Berbudaya berarti manusia adalah makhluk yang memiliki kelebihan dari makhluk – makhluk lain yang diciptakan di muka bumi ini yaitu manusia memiliki akal yang dapat dipergunakan untuk menghasilkan ide dan gagasan yang selalu berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Oleh karena itu manusia harus menguasai segala sesuatu yang berhubungan dengan kepemimpinannya di muka bumi disamping tanggung jawab dan etika moral harus dimiliki, menciptakan nilai kebaikan, kebenaran, keadilan dan tanggung jawab agar bermakna bagi kemanusiaan. Selain itu manusia juga harus mendayagunakan akal budi untuk menciptakan kebahagiaan bagi semua makhluk Tuhan di muka bumi ini.

  1. Kaitan Antara Manusia dengan Kebudayaan

Budaya sebagai sistem gagasan menjadi pedoman bagi manusia dalam bersikap dan berperilaku. Seperti apa yang dikatakan Kluckhohn dan Kelly bahwa “Budaya berupa rancangan hidup” maka budaya terdahulu itu merupakan gagasan prima yang kita warisi melalui proses belajar dan menjadi sikap perilaku manusia berikutnya yang kita sebut sebagai nilai budaya.
Berdasarkan penjelasan di atas, kaitan antara manusia dan kebudayaan manusia adalah kebudayaan adalah hasil dari ide, gagasan dan pemikiran baik nyata ataupun abstrak dan juga sebagai rancangan hidup masa depan.. Jadi dapat diartikan pula bahwa semakin tinggi tingkat kebudayaan manusia, semakin tinggi pula tingkat pemikiran manusia tersebut. Dan kebudayaan itu digunakan untuk melangsungkan kehidupan bermasyarakat antar manusia karena sifat manusia yaitu makhluk sosial yaitu manusia tidak dapat hidup sendiri melainkan harus hidup dengan manusia lainnya.
  1. Perwujudan kebudayaan
JJ. Hogman dalam bukunya “The World of Man” membagi budaya dalam tiga wujud yaitu: ideas, activities, dan artifacts. Sedangkan Koencaraningrat, dalam buku “Pengantar Antropologi” menggolongkan wujud budaya menjadi:
a. Sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya.
b. Sebagai suatu kompleks aktifitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat
c. Sebagai benda-benda hasil karya manusia
Berdasarkan bentuknya, budaya dapat dibagi menjadi 2 yaitu budaya yang bersifat abstrak dan budaya yang bersifat konkret atau nyata:
o   Budaya yang bersifat abstrak: budaya yang tidak dapat dilihat secara kasat mata karena bearada dalam pemikiran manusia. Contohnya yaitu ide, gagasan, cita-cita dan lain sebagainya.
o   Budaya yang bersifat konkret: budaya yang berpola dari tindakan atau peraturan dan aktivitas manusia di dalam masyarakat yang dapat diraba, dilihat, diamati, disimpan atau diphoto. Koencaraningrat menyebutkan sifat budaya dengan sistem sosial dan fisik, yang terdiri atas: perilaku, bahasa dan materi.
 Perilaku
Perilaku adalah cara bertindak atau bertingkah laku dalam situasi tertentu. Setiap perilaku manusia dalam masyarakat harus mengikuti pola-pola perilaku (pattern of behavior) masyarakatnya.
 Bahasa
Bahasa adalah sebuah sistem simbol-simbol yang dibunyikan dengan suara (vokal) dan ditangkap dengan telinga (auditory). Ada pula yang berpendapat bahwa bahasa adalah suatu perjanjian tidak tertulis yang telah kita tandatangani dan berlaku seumur hidup. Dengan bahasa, manusia dapat berkomunikasi satu sama lain sehingga manusia dapat saling bertukar pikiran sehingga hasil dari pertukaran tersebut adalah budaya yang semakin kaya dan kebudayaan yang berkembang dan semakin maju seiring dengan perkembangan zaman.

  Materi
Budaya materi adalah hasil dari aktivitas atau perbuatan manusia. Bentuk materi misalnya pakaian, perumahan, kesenian, alat-alat rumah tangga, senjata, alat produksi, dan alat transportasi.

Substansi utama budaya adalah sistem pengetahuan, pandangan hidup, kepercayaan, persepsi, dan etos kebudayaan. Tiga unsur yang terpenting adalah sistem pengetahuan, nilai, dan pandangan hidup.


BAB III
PENUTUP


  1. Kesimpulan

Kesimpulan dari makalah ini adalah bahwa manusia dan budaya tidak dapat dipisahkan. Budaya merupakan perwujudan dari ide dan gagasan manusia. Sedangkan kebudayaan adalah kristalisasi dari berbagai pemikiran manusia. Sehingga tingkat kebudayaan suatu bangsa akan berbanding lurus dengan tingkat pemikiran dan peradaban bangsa tersebut. Karena manusia juga merupakan khalifah (pemimpin) dimuka bumi ini, manusia harus menguasai segala sesuatu untuk memimpin bumi ini kearah yang lebih baik. Di sinilah peran kebudayaan sebagai hasil atau perwujudan  dari berbagai gagasan manusia di bumi ini dalam tugasnya sebagai seorang pemimpin.


DAFTAR PUSTAKA


Ensiklopedi Indonesia (Edisi Khusus) Jilid 4, Jakarta: PT. Ichtiar Baru-Van Hoeve, 1991

1 comment: